Pembangunan Pelabuhan Patimban Dilengkapi Tanggul Pemecah Gelombang
January 28, 2021Dermaga Patimban di Subang, Jawa Barat mulai akan bekerja pada Desember 2020. Dermaga ini mempunyai terminal kendaraan sejauh 350 mtr. dan luas 22 hektar selaku simpatisan pelabuhan.
Secara sudut pandang, Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan, Agus H Purnomo menjelaskan Dermaga Patimban ada di tengah-tengah laut.
“Secara sudut pandang, Dermaga Patimban bakal ada di tengah-tengah laut,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan, Agus H Purnomo dalam Dialog Khalayak, Kementerian Perhubungan secara virtual, Jakarta, Senin (16/11/2020).
Agus menerangkan Dermaga ini dikitari dinding laut (sea wall). Dinding laut mempunyai panjang 2 km dan 895 mtr. disamping yang lain.
Tidak itu saja, Dermaga bertaraf internasional ini diperlengkapi dengan pemecah gelombang. “Pemecah gelombang 1100 mtr. kanan dan atas,” katanya.
Sekarang ini pembuatan itu masih berjalan. Tetapi telah pada step penuntasan.
“Pekerjaan saat ini sedang berjalan untuk break water atau sea wall. Ini telah step penuntasan,” kata Agus.
Sekarang ini pelabuhan peti bungkus yang ada mempunyai kedalaman 10 mtr.. Di pembangunan step I-2 kelak akan kembali lagi diperdalam jadi 14 mtr..
Agus menambah pelabuhan petikemas di Dermaga Patimban itu akan dipakai untuk export-impor kendaraan. Termasuk selaku pelabuhan distribusi kendaraan ke bermacam tempat di semua Indonesia.
“Kami harap dapat digunakan untuk export-impor kendaraan dan distribusi kendaraan ke lain tempat di semua Indonesia,” kata Agus.
Dermaga Patimban di Subang, Jawa Barat mempunyai design ada di tengah-tengah laut. Dermaga bertaraf internasional ini berupa huruf L dan mempunyai back up tempat di dataran yang mempunyai luas 380 hektar.
Ini diutarakan Direktur Jenderal Jalinan Laut (Dirjen Hubla), Kementerian Perhubungan, Agus H Purnomo. “Secara sudut pandang, Dermaga Patimban bakal ada di tengah-tengah laut. Yang memiliki bentuk L di tengah-tengah laut dan ada back up tempat (di darat) ini luasnya 380 hektar,” terang Agus di Jakarta, Senin (16/11/2020).
Agus menjelaskan project pembangunan Dermaga Patimban ini dikerjakan semenjak tahun 2018 dan usai di tahun 2027.
Tetapi Menteri Perhubungan, Budi Kreasi Sumadi minta project ini dipercepat. “Kontrak paket pembuatan sampai 2027 tetapi Pak Menteri meminta ini dipercepat,” katanya.
Step pembangunan step 1 sudah akan usai pada Desember 2020. Sekarang ini telah dibuat peti bungkus selebar 35 hektar yang mempunyai kemampuan 250 ribu TEUs. Terminal kendaraan selebar 25 hektar dengan kemampuan 218 ribu kendaraan.
Pembangunan step I-2 yang akan dikerjakan tahun 2021. Terbagi dalam 3 fragmen salah satunya 66 hektar peti bungkus dengan kemampuan kumulatif 3,75 juta TEUs pada tahun 2023. Lantas terminal kendaraan keseluruhannya 600 ribu kendaraan. Paling akhir terminal Roro yang mempunyai kemampuan 500 ribu TEUs.
Kemudian pada step II, Pembangunan Dermaga Patimban akan direncanakan pada tahun 2024-2025. Proses pembangunan ini mempunyai tujuan untuk memperlebar terminal peti bungkus. Hingga, kemampuan kumulatifnya jadi 5,5 juta TEUs.
Pada step III pembangunan peti bungkus Dermaga Patimban akan capai 7,5 TEUs. Kecuali tempat dermaga, Dermaga Patimban diperlengkapi back up tempat untuk memberikan dukungan operasional dermaga.
“Ini untuk memberikan dukungan pelabuhan atau dermaga di tengah-tengah laut itu. Jadi itu keinginannya akan kita tuntaskan kelak,” katanya.
Presiden Jokowi di pertemuan terbatas minta pembangunan dermaga Patimban, di Subang, Jawa Barat dipercepat, untuk memberikan dukungan aktivitas ekonomi di teritori itu.