Inovasi Bisnis Kopi Nusantara di Masa Pandemi

Inovasi Bisnis Kopi Nusantara di Masa Pandemi

January 28, 2021 By Ana Off

Wabah Covid-19 tidak merintangi beberapa pebisnis di bagian kopi patah arang. Menjalarnya virus corona benar-benar membuat usaha di bidang ini sempat rontok.

 

Tetapi mereka masih usaha bangun dengan melahirkan bermacam pengembangan produk. Diantaranya dengan menyediakan produk kopi dalam ukuran keluarga (size family) yang dipasarkan melalui basis digital.

“Sekarang ini ada blessing, tetapi ini bukanlah kendala. Pebisnis milenial bereksperimen dengan menyediakan kopi di basis digital,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono pada acara Diskusi Kopi: Kulak Kulik Enaknya Usaha Kopi, Jakarta, Sabtu, (21/11/2020).

Pemasaran melalui basis digital kata Doni sanggup membuat ruangan mode usaha baru. Produk bisa juga ditawarkan melalui media sosial, web dan yang lain.

“Bank Indonesia menyaksikan kesempatan ini dan menggerakkan digitalisasi untuk teman dekat milenial,” katanya.

Geliat usaha kopi mulai kembali lagi tumbuh. Nampak dari kesuksesannya beberapa festival kopi nusantara yang terselenggara secara digital.

“Festival kopi papua dan festival kopi yang lain ini, animonya mengagumkan,” kata Doni.

Bank Indonesia bersama UMKM binaannya juga menggagas ide membuat mode usaha baru yaitu rekreasi edukasi kopi. Sekarang ini pilot projectnya sedang dikerjakan di Jawa Barat.

Jika ini sukses, mode usaha ini akan diduplikasi dan ditingkatkan di daerah lain. Langkah ini dikerjakan Bank Indonesia untuk memunculkan kesayangan warga ke kopi nusantara.

“Ini tingkatan kopi yang memunculkan kesayangan ke kopi,” katanya.

Disamping itu faksinya mengadakan training ke petani kopi dan lakukan kurasi kelas internasional. Petani dan aktor usaha di bagian ini diberi bermacam pengetahuan sekitar pemakaian basis digital, logistik, pembukuan dan sebagainya.

Maksudnya supaya, UMKM yang bergerak di produk kopi nusantara siap masuk dan berkompetisi ke luar negeri. Minimum produk kopi UMKM dapat ditawarkan di kantor perwakilan Bank Indonesia di luar negeri.

“Kita punyai kantor BI di 5 kota di beberapa negara lain, jadi kelak produk kopi nusantara dapat ditampilkan di kantor BI luar negeri,” katanya.

Doni menambah, sekarang ini telah ada 14 UMKM dari keseluruhan 52 UMKM binaan Bank Indonesia yang telah lakukan export.

Satu warung kopi di San Fransisco tawarkan kesan minum kopi yang diklaim paling mahal di dunia. Kopi yang dari Panama ini diharga 75 dolar atau sejumlah Rp 1,1 juta per cangkir. Dihidangkan secara terbatas dan terbatas oleh beberapa barista profes…