Ekonomi Bisa Tetap Jalan di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Caranya

Ekonomi Bisa Tetap Jalan di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Caranya

January 28, 2021 By Ana Off

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memiliki pendapat, sepanjang vaksin dan obat belum diketemukan pada 2021 kedepan, karena itu wabah Covid-19 diprediksi belum usai. Ia mengutamakan supaya tiap orang disiplin dalam patuhi prosedur kesehatan.

 

“Rutinitas ekonomi masih berjalan produktif dengan memprioritaskan prosedur kesehatan,” kata Edi Rusdi Kamtono Senin (16/11/2020) dalam tayangan jurnalis keluarkannya.

Ia ngomong, untuk vaksin dan obat Covid-19, Pemerintahan Kota Pontianak, Kalimantan Barat masih menanti keputusan dari pemerintahan pusat.

Makin cepat vaksin itu diketemukan, karena itu makin bagus di dalam mengembalikan keadaan yang ditemui sampai sekarang. Target vaksin diprioritaskan untuk mereka yang paling beresiko.

“Seperti tenaga medis dan mereka yang rawan terkena sebab bertemu dengan pasien Covid-19,” kata Edi Rusdi Kamtono.

Ia menjelaskan, sekarang ini jumlah masalah Covid-19 yang terverifikasi positif sekitar 146 orang. Untuk itu, Pemerintahan Kota Pontianak lagi lakukan publikasi dan limitasi sosial sepanjang 14 hari. Usaha itu diinginkan sanggup mendesak jumlah masalah Covid-19.

“Paling penting ialah bertambahnya kesadaran warga untuk patuhi prosedur kesehatan,” kata Edi Rusdi Kamtono.

Menghadapi Wabah dengan Perombakan

Perancangan Ketentuan Wilayah (Raperda) Bujet Penghasilan dan Berbelanja Wilayah (APBD) Kota Pontianak Tahun Bujet 2021 dan Perombakan Gagasan Pembangunan Periode Menengah Wilayah (RPJMD) sudah ditetapkan.

Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, ada banyak perombakan yang dikatakan di pertemuan pleno di DPRD Kota Pontianak. Salah satunya terkait dengan sinkronisasi dengan RPJMD Propinsi Kalimantan barat dan RPJMN dan rekonsilasi dengan keadaan wabah Covid-19.

“Untuk volume APBD Kota Pontianak sebesar Rp1,9 triliun telah ditetapkan. Angka itu sama dengan APBD 2020,” kata Edi Rusdi Kamtono sehabis sampaikan pidato opini akhir di pertemuan pleno ke sepuluh di Ruangan Meeting Pleno DPRD Kota Pontianak.

Menurutnya, penerapan pembangunan tetap berjalan seperti umumnya. Tetapi bakal ada bujet spesial dalam hadapi wabah Covid-19 pada 2021 kedepan.

“Pembangunan yang sudah berjalan tetap diteruskan dimulai dari infrastruktur, jalan, drainase, rumah sakit di Pontianak Utara, sekolah dan yang lain,” kata Edi Rusdi Kamtono.

Disamping itu, faksinya akan menggerakkan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung pariwisata di Kota Pontianak. Hal itu ditujukan untuk pembaruan gerakan ekonomi warga. Untuk penghasilan wilayah ia masih percaya diri bila ekonomi bergerak baik.

Edi Rusdi Kamtono memiliki pendapat, sepanjang vaksin dan obat belum diketemukan pada 2021 kedepan, karena itu wabah Covid-19 belum usai. Ia mengutamakan supaya tiap orang disiplin dalam patuhi prosedur kesehatan. Tetapi rutinitas ekonomi masih berjalan produkti. (Aceng Mukaram)

Kepala Tubuh Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengetahui di tengah-tengah keadaan wabah Covid-19 banyak warga yang berpindah pekerjaan. Intinya di beberapa sektor spesifik, seperti misalya pertanian.

Ia menjelaskan, dari jumlah warga yang bekerja pada Agustus 2020 sekitar 128,45 juta orang, sebagian besar mereka bekerja di bidang pertanian. Terdaftar, pada Agustus bidang pertanian tumbuh 29,76 %.

Selanjutnya ke-2 dituruti perdagangan sejumlah 19,23 %, industri pemrosesan 13,61 %, fasilitas dan makanan minuman 6,65 % dan konstruksi 6,28 %.

“Dari susunan tetap sama, 3 bidang serap banyak angkatan kerja, pertanian 29,76 %, selanjutnya perdagangan dan pemrosesan,” ucapnya di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2020).

Ia menambah, bidang pertanian terdaftar sanggup meresap tenaga kerja pada Agustus 2020, yaitu capai 2,23 %. Selanjutnya dituruti perdagangan 0,46 %, layanan kesehatan 0,02 % dan info dan komunikasi 0,01 %.

“Ada perubahan jumlah warga bekerja di pertanian bertambah 2,23 % begitu perdagangan khususnya perdagangan ketengan bertambah,” papar ia.

Tentang hal lapangan pekerjaan yang alami pengurangan jumlah tenaga kerjanya yakni industri pemrosesan capai minus 1,3 %, konstruksi minus 0,46 % dan layanan pengajaran minus 0,29 %.

Disamping itu ada juga, administrasi pemerintah minus 0,28 %, layanan perusahaan minus 0,11 %, layanan keuangan dan asuransi minus 0,17 %, pertambangan dan penggalian minus 0,06 % dan penyediaan air dan real estat 0,01 %.

“Dapat disaksikan jika sebagian besar bidang berlangsung pengurangan jumlah warga yang bekerja khususnya untuk industri pemrosesan berlangsung pengurangan besar,” katanya.