Antisipasi Vaksin Palsu, Pemerintah Harus Edukasi Masyarakat

Antisipasi Vaksin Palsu, Pemerintah Harus Edukasi Masyarakat

January 28, 2021 By Ana Off

Pemerintahan merencanakan memberi vaksin Covid-19 ke warga di awal 2021. Tetapi tidak seluruhnya warga dapat memperoleh vaksin itu dengan gratis.

 

Ada dua program peraturan pemerintahan berkaitan vaksin Covid-19. Pertama, program vaksin gratis atau bantuan pemerintahan yang mengarah pemakai BPJS Kesehatan. Ke-2 , program vaksin berdikari yang disiapkan untuk 75 juta orang barisan warga sanggup.

Pemerhati Peraturan Khalayak Agus Pambagio memandang, pola pendistribusian vaksin Covid-19 ini masih tersisa sela. Menurut dia, pemerintahan perlu mendidik warga untuk menghindar penebaran barang palsu.

“Saat ini yang kita ketahui kan dijualnya mahal, cuman beberapa orang spesifik yang dapat. Karena itu kelak yang murah dipasarkan, yang membuat itu palsu atau pasar gelap. Peluang itu semestinya telah diperhitungkan dari jauh hari,” kata Agus ke Liputan6.com, Sabtu (21/11/2020).

“Jadi Erick Thohir (dan Satuan tugas Pengatasan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) telah mempunyai alat bagaimanakah cara penangkalannya, sebab ini kan perdagangan layanan,” ia menambah.

Tanpa keterangan detil, warga akan kesusahan untuk dapat membandingkan mana vaksin Covid-19 yang terkonfirmasi, dan mana barang palsu yang dari pasar gelap atau black pasar.

“Jadi pokoknya pemerintahan harus jelasin jika warga ingin bisa yang asli di mana. Kan itu memusingkan, apa di puskesmas, di mana itu, pembagian daerahnya di mana. Selanjutnya bayar atau mungkin tidak, atau masuk BPJS. Beberapa hal ini yang belum diulas,” paparnya.

Agus mengutamakan, pemerintahan perlu keras dalam menindaki pelaku penebar vaksin Covid-19 palsu. Siapa saja yang memanipulasi itu harus diadili.

“Jangan hanya basa-basi kelak dimasukin penjara tetapi selanjutnya keluar, tidak akan kelar. Tidak harus (membuat ketentuan/peraturan baru), gunakan KUH Pidana saja. Ngapain membuat kembali,” pungkasnya.

Pfizer dan partnernya BioNTech pada Jumat 20 November 2020 ajukan pemakaian otorisasi genting di AS untuk vaksin COVID-19 mereka. Itu bermakna, vaksin itu dapat dipakai dengan jumlah dan untuk kelompok terbatas.

Tetapi, erupakan pekerjaan Tubuh Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk memutus apa vaksin itu aman untuk dikeluarkan.

Tidak terang berapakah lama FDA akan pelajari data itu. Tetapi, pemerintahan AS menginginkan untuk menyepakati vaksin itu pada paruh pertama Desember 2020, begitu seperti diambil dari BBC, Sabtu (21/11/2020).

Data dari eksperimen kelanjutan memperlihatkan vaksin membuat perlindungan 94% orang dewasa di atas 65 tahun.

Inggris sudah pesan 40 juta jumlah dari muka dan semestinya memperoleh 10 juta pada tahun akhir.

Keperluan vaksin di AS disoroti oleh jumlah kematian karena COVID-19 yang terdaftar pada Kamis 19 November 2020. Untuk pertamanya kali semenjak Juni, angka kematian dalam sehari naik di atas 2.000 jiwa.

Bila otorisasi FDA betul-betul tiba pada paruh pertama bulan kedepan, Pfizer dan BioNTech akan “siap untuk membagikan calon vaksin dalam beberapa saat”, kata ke-2 perusahaan itu.

Ini bisa menjadi cepat sekali untuk peningkatan vaksin –dalam 10 bulan sesudah menguraikan code genetik. Rerata untuk memperoleh otorisasi pemakaian vaksin di AS membutuhkan nyaris delapan tahun.

CEO Pfizer Albert Bourla menjelaskan pada Kamis 19 November 2020 jika mengajukan untuk pemakaian genting ialah “tonggak riwayat diperjalanan kami untuk mengirim vaksin COVID-19 ke dunia.”

Tetapi, jumlah awalnya akan sangat jarang, dan Pusat Pengaturan dan Penjagaan Penyakit AS (CDCP) ingin memutuskan siapakah yang akan mendapatkan peluang pertama.

Saat itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menjelaskan Uni Eropa dapat bergerak cepat – pada tahun akhir ini.

Tetapi ada peringatan. Stephen Evans, profesor farmakoepidemiologi di London School of Hygiene dan Tropical Medicine, menjelaskan FDA dan European Medicines Agen (EMA) akan “lakukan penilaian yang paling berhati-hati,” atas vaksin COVID-19 itu.

Pfizer kembali lagi berikan perubahan hasil eksperimen vaksin Covid-19 bikinannya. Mereka claim vaksi efisien 95 % dan aman untuk lanjut usia.